Well, gue gak tau apa judul buat puisi ini..
Puisi ini, gue bikin buat seseorang disana, gue harap suatu hari nanti.. Entah kapan, lu bisa baca puisi ini :')
Di malam itu..
Ketika bulan memancarkan cahayanya,
Ketika bintang bertaburan menari-nari jauh di sana,
Ketika angin menghembuskan simfoninya.
Ketika aku berdiri menapak bumi,
Tertenggak menatap langit.
Sunyi.. Sepi.
Seakan tak ada jalan bagiku tuk pulang menujumu.
Disanakah kau terdiam?
Menatap langit yang hitam,
Merasakan dinginnya malam itu,
Dan disini aku bertanya-tanya..
Apakah kita menatap langit yang sama?
Dan apakah kita berdo'a dan berharap pada satu bintang yang sama?
Karena kau jauh disana dan aku disini,
Dan karena aku merindu..
Dan apakah kau mendengarkan kepada sang angin yang menghembuskan rinduku?
Melihat pada sang langit yang memancarkan piluku,
Dan bintang yang membawa do'a serta harapku?
Dalam malam itu, aku merindumu.
Sakit. Hampa.
Seakan aku merindu kepada yang salah,
Seakan aku mengharap hujan saat El Nino,
Seakan aku manusia paling berdosa karena merindumu.
Mengapa semua ini menjadi sulit?
Ketika ku ingin berbisik di telingamu,
Menyampaikan nyanyian rindu itu,
Seakan cakrawala terhampar terlalu luas bagiku tuk menemukanmu.
Inginku menggapaimu,
Merasakan pelangi hati itu sekali lagi,
Tapi mengapa semua ini menjadi begitu sulit?
Hanya untukku berkata, "Aku rindu"
Aku berteriak merindukanmu, mengapa langit tak membiarkanmu mendengar teriakan itu?
Apakah angin menderu terlalu kencang?
Apakah burung bernyanyian terlalu keras?
Apakah ego-ku terlalu dalam sehingga menutup teriakan itu?
Karena merindumu membuat butir-butir itu menyentuh bumi,
Karena merindumu membuat malam semakin dingin,
Karena merindumu membuat hati ini sakit,
Karena merindumu ialah salah.
Dan di malam ini,
Aku tetap merindumu..
Nadya's-19Jan2011
Dear Fyre, I do really miss you. I've always been missing you. But I can't tell you, 'cause you won't believe me..
je....
ReplyDeletegia.............
ReplyDelete